Rekonsiliasi PKB Dideklarasikan 23 Juli 2010

Surabaya (ANTARA) – Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pro-Muhaimin Iskandar, Helmy Faisal Zaini, memastikan rekonsiliasi dengan faksi lain di partai itu akan dideklarasikan pada 23 Juli 2010.

“Nanti rekonsiliasi itu akan dideklarasikan dalam Harlah (Hari Lahir) PKB pada 23 Juli mendatang di Jakarta,” katanya di Surabaya, Kamis.

Menurut dia, saat ini dukungan penyatuan kembali PKB Pro-Gus Dur, PKB Pro-Muhaimin Iskandar, dan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) makin membesar.

“Upaya rekonsiliasi itu seperti bola salju. Semakin menggelinding jauh, semakin membesar,” kata Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal itu.

Menurut dia, pada 23 Juli 2010 yang bertepatan dengan hari kelahiran PKB itu merupakan upaya formal menggalang keutuhan partai.

“Langkah-langkah informalnya sudah kami lakukan jauh-jauh hari sebelumnya,” kata Helmy saat ditemui setelah mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam peringatan HUT Ke-63 Koperasi di Lapangan Makodam V/Brawijaya itu.

Ia juga memastikan bahwa tidak ada pihak-pihak yang merasa ketakutan karena terancam kehilangan kedudukannya di lembaga legislatif dengan upaya rekonsiliasi itu.

“Tidak ada yang ketakutan seperti itu. Semua pihak telah menyadari pentingnya rekonsiliasi itu,” kata alumni Fakultas Teknik Universitas Darul `Ulum (Undar) Jombang itu.

Meskipun demikian, dia mengakui proses rekonsiliasi itu berjalan alot. “Hal ini dikarenakan belum adanya penyatuan pemahaman terkait langkah partai ke depan,” katanya.

Namun hambatan itu, lanjut Helmy, akhirnya bisa dilewati melalui proses komunikasi politik yang dilakukan dengan pendekatan persuasif dan saling menyadari.

“Saat ini persiapan menuju rekonsiliasi telah berjalan sekitar 50 persen karena masih banyak pihak yang ingin diajak dalam proses itu,” katanya.

Helmy menambahkan rekonsiliasi itu mutlak dilakukan karena PKB ingin meraih posisi tiga besar dalam Pemilu 2014.

Sebelumnya, Ketua Umum PBNU KH Said Aqiel Siradj meminta islah PKB tetap memperhatikan keluarga Gus Dur, karena PKB merupakan partai warisan Gus Dur.

“Saya tidak akan mengintervensi, tapi saya mengimbau jangan ada saling menjegal dan jangan melupakan keluarga Gus Dur, karena PKB itu warisan Gus Dur,” katanya saat menghadiri Harlah NU di Gedung PWNU Jatim, 16 Rajab 1431 H. (Dikutip dari yahoo.com, tanggal 16 Juli 2010).

, , , ,

  1. Tinggalkan komentar

Tinggalkan komentar