Jakarta – Jurnalberita.com – Dr. H. Akbar Tanjung meminta dengan hormat kepada Haeny Relawat,i yang sudah duduk dua kali sebagai Bupati Tuban, tidak maju dalam Pemilukada Tuban 2011. “Menurut saya, Bu Haeny cukup dua kali saja. Sebaiknya, Dia tidak ikut maju lagi dalam perebutan kursi Bupati Tuban,” lontar Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar.
Bung Akbar, saat ditemui wartawan di kantornya Akbar Institute Jakarta, sangat menyayangkan bila Haeny Relawati masih berminat maju lagi. “Sungguh disayangkan kalau dia masih ngotot maju,” ungkap Akbar yang juga mantan Ketum Partai Golkar.
Alasan yang disampaikan Akbar adalah, sosok Haeny yang dikenal srikandinya Partai Golkar Tuban ini memiiki prestasi sangat baik. “Dia sudah saatnya menahan diri dan memberi kesempatan kader Partai Golkar yang lain. Apalagi yang mau direbutnya, dari sisi material dan prestasi sudah cukup. Kini, Haeny saatnya buktikan sikap keteladanan dalam kepemimpinannya,” papar Akbar dengan suaranya yang khas yang datar namun mantap.
Kabarnya, Bupati Tuban yang bernama lengkap Hajjah Haeny Relawati Rini Widiastuti itu, didorong banyak pihak meniru Bambang Dwi Hartono, Walikota Surabaya, yang maju lagi sebagai wakil walikota.
“Kalau orang lain dengan beribu alasannya boleh saja maju lagi, tetapi buat sosok Haeny Relawati sebaiknya menahan diri dan tidak maju lagi dalam bursa calon Bupati Tuban,” tambah Akbar sembari mengharapkan agar Haeny ‘waton rela’ soal itu.
Ada yang menyarankan, Haeny, yang juga istri seorang pengusaha sukses dengan puluhan SPBU yang tersebar di sepanjang jalur pantai utara Jawa, mulai Tuban, Lasem hingga Semarang itu, cukup sebagai botoh-nya sang jago dari Partai Golkar. Posisi Haeny memang disegani oleh para calon lain, diantaranya, Ali Mudji dari PDI Perjuangan, Setiadjid Pembantu Gubernur di Bojonegoro dan Tjong Ping, yang pada Pilkada lalu dijagokan PDI Perjuangan, dan 5 tahun lalu dituding terlibat dalam insiden pembakaran kantor Kabupaten Tuban. (jb5/jb1) (Dikutip dari jurnalberita.com, 23 Oktober 2010).